advice
Lebih baik kuliah disini dekat dengan keluarga. Berada diladang amal. Tempatmu menuai pahala. Hanya dengan secangkir teh manis kau telah mendapatkan pahala. Jika kau jauh disana apakah kau bisa lakukan yang demikian? Tentu tidak. Setiap hari ibumu mendengar kenakalanmu disana, lewat kabar burung, dan tak pasti kebenarannya, was-was menimpanya . apa hasil? Tensi selalu naik dan stroke mengintai. Oleh karena itu sebaiknya kau disini, bersama orangtuamu dekat dengan amal dan jauh dari dosa serta fitnah. Bersama dengan orang yang dicinta, jadi kau akan ada disamping mereka disaat siapa tau Izroil akan berkunjung dan ingin bertemu dengan orangtuamu, jangan sampai pengorbananmu meninggalkan orabgtua selama kurang lebih 4 tahun menjadikan penyesalan yang tiada usainya. Dan menjadikanmu manusia yang penuh sesal…
Saat seorang anak kehilangan bapaknya, dia masih mampu betahan. Bahkan seringkali dian berkorban untuk kehidupan dan kebahagiaan ibunya. Tapi ketika seorang anak ditinggalkan ibunya, tak berhenti dia menyesali, tak berhenti kepedihan yang dirasakannya. Dia akan terpuruk dan mer\asa sangat kehilangan. Bukan karena ayah tidak istimewa hanya saja setiap anak membuka matanya pagi hari, ayahnya sudah entah ada dimana. Dan saat anak ingin bercengkrama dengan ayahnya . ayah baru pulang saat mimpi mulai menemani. Ibu yang selalu ada disampngnya, mangambilkan lauk dan nasi menemaninya makan siang. Yang tertanam dalam hati anak ibulah yang paling sayang kepadanya. Padahal ayah disana selalu merindukannya. Dia rela perpanas terik, berhujan badai hanya demi anak\nya demi kebahagiaan anaknya. Rela hanya tidur 2 jamu demi anaknya. Sebenarnya ayah ingin sekali menemani anaknya, turut menangis saat anaknya pergi, atau menelpon hanya untuk mengucapkan sayang. Ayah tak sanggup untuk menahan airmata, karena itu ayah tak ingin menelpon anaknya. Ayah hanya bisa berdo’a tengah malam, saat kesendirian dan saat tak ada siapapun yang melihat kecuai Allah. Dan ayah dalam hatinya berucap biarkan Aku dan Tuhanku yang tau bagaimana dalam sayang dan cintaku pada anak-anakku dan istriku.
Baru pertama kali kudengar bapak mengucapkan “bapak do’akan mba dian”. Aku terkejut, bapak yang selama ini ku anggap angkuh dan terlalu egois untuk mengakui rasa sayangnya mengucapkan kata yang demikian. Tak kalah terkejutnya aku saat terbangun tengah malam, ku dengar isak tangis bapak, seorang pria yang kukenal ceria dan penuh dengan amarah ketegasan dan kebijaksanaan menangis tersedu, memohon ampun untuk anak dan istrinya. Bapak yang selaama ini sulit untuk diajak serius, bapak yang marah dengan sorot mata tajam merah kini kulihat benanr-benar seperti anak kecil yang kehilangan ibu. Mukanya penuh dengan airmata. Dari kegelapan samar kulihat berkali kali dia mengusap pipinya. Dari kejauhan kudengar anaku- anakku dan anakku. Kami titipan aku hanya memberatkan dosamu ampuni aku, maafkan aku bapak.tak kusangka kau bisa demikian. Saat kau sudah merasa cukup bercengkrama dengan tuhan ku peluk erat dirimu, dan masih sperti biasa kau kaku untuk memelukku hangtat dan berceloteh seperti biasa. Aku sering mengabaikanmu maafkan aku ba[ak, dibalik ketegasan amarah dan egois yang selama ini kau tempakkan dihadapanku terdapa rasa lembut dan kasih sayang yang teramat dalam untukku. Aku mohon kau dapat memaafkan kesalahanku.
Komentar
Posting Komentar